Jakarta (ANTARA) - Pakar otomotif Institut Teknologi Bandung Yannes Martinus Pasaribu mengatakan praktik impor baja dengan harga murah dari China, memberikan dampak negatif terhadap industri baja yang ada di Indonesia terlebih pabrikan otomotif yang banyak menggunakan material tersebut.
“Jika dalam jangka panjang industri baja lokal tidak dapat menekan harga, maka dalam jangka panjang dapat merusak kapasitas produksi mereka,” kata Yannes Martinus Pasaribu kepada ANTARA, Rabu.
Menurut dia, praktik yang banyak memberikan dampak negatif ini harus segera dihentikan oleh pihak tertentu, terlebih pemerintah yang memiliki kewenangan khusus untuk menghentikan kegiatan tersebut.